
Oleh: Via Erina Khofifah (Kader IMM FAI UMY)
Yogyakarta-Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Sekolah Politik islam (KEPOIS) dengan mengangkat tema “Optimalisasi Gerakan Mahasiswa Melalui Digitalisasi Gerakan” Pembukaan kegiatan ini di laksanakan d Coffe Menara dan di lanjutkan di PRM Tamantirto mulai dari tanggal 27 sampai 30 Juni 2024.
Pada Awal pembukaan KEPOIS ini, sangat ramai di hadiri oleh kader IMM FAI UMY dan kader IMM se AR Fachruddin Kota Yogyakarta. Juga telah hadir ketua umum IMM FAI UMY, Immawan Rendi Nanda saputra, ketua bidang Hikmah, Haryadi Agust karya, ketua umum IMM FKIK UMY, Bramastha Alfanda Subroto dan Presiden Mahasiswa UMY 2022-2023 Muhammad Adam S.IP, sekaligus pembicara pada Stadium Genarale KEPOIS 2024. Terhitung pada saat pembukaan di hadiri sebanyak 50 an kader dan tamu undangan.
Ketua Bidang Hikmah, Haryadi Agust Karya Menyampaikan, “KEPOIS ini adalah sebuah Creative Minority IMM FAI UMY yang mana sebagai laboratorium pembelajaran gerakan sosial dan politik bagi kader IMM FAI dan terbuka untuk kader IMM semuannya. Harapannya setelah KEPOIS ini kader IMM bisa lebih peka lagi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di kampus, nasional dan bahkan internasional,”Ucap Haryadi.
Ketua Umum PK IMM FAI UMY turut menyampaikan bahwa “Saya ucapkan terimakasih kepada temen-temen bidang hikmah karena telah mengadakan kegiatan KEPOIS ini dan seluruh temen-temen panitia yang telah membantu acara ini berlangsung. Khusus bagi teman-teman peserta KEPOIS, saya harap bisa memanfaatkan moment ini, dengan belajar sebaik mungkin karena kegiatan KEPOIS ini hanya di lakukan setiap tahun sekali dan juga bekal teman-teman berproses di IMM,” tambah rendy.
Muhammad Adam dalam Stadium Ginerale, menyampaikan “ Saat ini kita memasuki zaman Post Truth, Istilah “zaman post-truth” atau “era pasca-kebenaran” merujuk pada keadaan di mana fakta-fakta objektif kurang mempengaruhi opini publik dibandingkan dengan emosi dan keyakinan pribadi. Zaman post-truth adalah tantangan besar dalam era informasi modern, di mana emosi dan keyakinan sering kali menggantikan fakta-fakta objektif dalam mempengaruhi opini publik. Untuk mengatasi dampak negatif dari fenomena ini, perlu upaya kolektif dalam pendidikan literasi media, dukungan terhadap jurnalisme yang terpercaya, pengaturan informasi, dan promosi dialog terbuka. Ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat membuat keputusan yang terinformasi dan terlibat dalam diskusi yang produktif,”kata Adam.
Kegiatan KEPOIS dimulai dengan Stadium Generale atau kelas besar dan di lanjutkan oleh lima kelas kecil yang selingi dengan FGD agar pemahaman peserta menjadi lebih dalam lagi. Kelas kecil pertama di mulai pada hari jumat jam 13.00 sampai dengan 15.00 dengan materi Politik dan Muhammadiyah, yang di bawakan oleh Presiden Mahasiswa UMY 2023-2024 Siti Mauliani. Kelas kedua di mulai pada pukul 19.30 sampai pukul 21.00 oleh Kabid RPK cabang AR Fachruddin Kota yogyakarta Immawan Raka Rahmana Putra.
Pada tanggal 29 di lanjutkan lagi dengan kelas kecil dengan materi Pengantar Advokasi di mulai pada jam 10.00 sampai 12.00 yang di bawakan oleh Akmal Basyir selaku Ketua Komisi Eksternal Korkom UMY dan di lanjutkan pada kelas kecil ke empat oleh Alif islam, ketua Kastrad BEM KM UMY dengan materi Agitasi dan Propaganda mulai pada pukul 13.30 sampai 15.00.
Terakhir, pada tanggal 30 juni dengan materi Aktivisme Digital yang di bawakan oleh Iqbal Kholidin selaku peneliti Pemilu di mulai pada pukul 10.30. Sampai 12.40. Dan di lanjutkan dengan pemberian rencana tindak lanjut KEPOIS sekaligus penutupan kegiatan.