
Islam adalah agama paling mulia diantara agama yang lainnya. Islam mempunya banyak ajaran yang memberikan kesempatan kepada penganutnya untuk mendapatkan surga dan menghindari neraka. Salah satu ajaran yang sangat penting dan dianjurkan dalam Islam adalah ibadah kurban. Qurban dalam Islam memiliki akar yang berhubungan dengan kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran.
Kisah ini menjadi landasan sejarah bagi ibadah qurban yang dilakukan oleh umat Muslim. Menurut cerita dalam Al-Quran, Allah SWT menguji kesetiaan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan beliau untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim, yang taat kepada Allah, bersedia melaksanakan perintah tersebut. Namun, ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk mengorbankan putranya, Allah menggantikannya dengan seekor domba sebagai pengorbanan.
Kejadian ini menjadi peristiwa yang penting dalam sejarah agama Islam, menandakan ketundukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada kehendak Allah. Ibadah qurban dalam agama Islam diyakini sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian yang mengikuti contoh tersebut.
Setelah datangnya Islam dan penyebaran ajarannya, ibadah qurban menjadi bagian penting dari ritual dan tradisi agama Islam. Ibadah qurban secara resmi diatur pada masa kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang menetapkan waktu dan ketentuan-ketentuan pelaksanaannya.
Praktik qurban terus dilestarikan dan dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia hingga saat ini. Setiap tahun pada hari raya Idul Adha, umat Muslim yang mampu secara finansial menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ibadah, mengikuti contoh ketundukan dan ketaatan Nabi Ibrahim.
Keutamaan berkurban di Hari Raya Idul Adha memiliki beberapa aspek yang sangat penting dan berharga bagi umat Islam. Berkurban bukan hanya sebagai bentuk pengorbanan hewan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat-Nya.